Hidup mutlak butuh adaptasi dan penyesuaian diri dengan perubahan.
Tanpa kemampuan beradaptasi, seseorang akan tenggelam, gak peduli betapa cerdasnya dia, betapa religius nya dia.
Dalam politik juga seperti itu, siapapun yang terus menerus memakai gaya lama, gaya zaman dulu, gaya konservatif, gaya ekstremis, minus Narasi, dia akan mati suatu saat. Hanya soal waktu.
Perusahaan sebesar Coca cola saja sekarang terpaksa jualan es teh manis, menyesuaikan diri dengan perubahan pasar dan adaptasi terhadap kondisi. Begitu juga banyak perusahaan lain.
Tanpa adaptasi, semua akan tenggelam ke dasar kemunduran. Maka jika kita ingin terus relevan, kita harus terus belajar untuk terus bisa beradaptasi dengan segala bentuk perubahan.
Ingat, kita adalah arah baru Indonesia, kita datang dengan semangat perubahan, dengan semangat adaptasi, dengan semangat kolaborasi, dan dengan semangat pembaharuan yang substansial bukan pencitraan.
Jangan pernah mundur dari misi ini, walaupun terlihat kurang populis, bahkan walaupun beberapa gelintir orang tidak menyukai mu, dan beberapa gelintir orang membully kamu.
Jangan pernah mundur dari ideologi demokrasi terbuka dan transparan ini, walaupun segelintir orang akan terus memusuhi mu. Teruslah konsisten dan jangan pedulikan orang orang marginal yang sedang kebingungan itu.
Beda orang cerdas dengan orang orang rata rata adalah, dia punya visi, punya Narasi, punya konsistensi, dan dia mampu diterima oleh segenap entitas politik di seluruh negeri lintas ideologi.
Dia memiliki semangat kolaborasi dan semangat mewakili populasi, tidak mewakili kelompok tertentu dan kepentingan kepentingan sempit tertentu.
Arah baru Indonesia!
Partai Gelora Indonesia!
Indonesia Super Power baru dunia!