
Kisah Nabi Daud Kalahkan Jalut, Jadi Inspirasi Partai Gelora Menghadapi Pemilu 2024
Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia optimis menghadapi Pemilu 2024 mendatang. Sebab, krisis dipandang sebagai peluang dan keterbatasan menjadi alasan bagi Partai Gelora untuk bekerja lebih giat lagi.
“Agama kita mengajarkan, kuncinya ada empat, yaitu; ketenangan, keuletan, keterarahan dan kebangkitan. Partai Gelora ditakdirkan hadir di tengah krisis. Insya Allah kita optimis menghadapi pemilu 2024 yang akan datang,” kata Anis Matta, Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, pada Rakornas VII, Partai Gelora Indonesia, yang membahas ‘Agenda Kerja 32 Bulan Menuju Sukses Pemilu 2024 dan Arah Baru Indonesia’, Kamis (5/8/2021) malam.
Rakornas VII yang di selenggarakan secara virtual ini dihadiri Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah, Sekretaris Jenderal Mahfuz Sidik, Bendahara Umum Ahmad Rilyadi, fungsionaris DPN, MPN, MP, DPW dan DPD se-Indonesia.
Dalam situasi sekarang, menurut Anis Matta, manusia perlu terus mencari ilham bagaimana cara menghadapi krisis, termasuk dalam strategi pemenangan Pemilu.
“Seperti dalam kisah Nabi Daud yang mampu mengalahkan Jalut karena ketenangan, keuletannya dan keterarahannya. Bani Israil saat itu menghadapi tantangan besar dari klan besar yang paling ditakuti yang dipimpin oleh Raja Jalut,” katanya.
“Sebelum bertanding, Nabi Daud mencari kelemahan Raja Jalut sebagai strategi untuk mengalahkannya. Karena Nabi Daud menyadari postur tubuhnya yang kecil, jika dibandingkan dengan Raja Jalut yang tinggi besar.”
“Nabi Daud juga tidak menggunakan pedang dan baju besinya sebagai sumber kekuatan dan tidak memilih bertempur dari jarak dekat. Tapi dia menggunakan batu dan batu itu harus tepat mengenai sasaran yang mematikan, yaitu jidat lawan dan akhirnya Jalut bisa dikalahkan,” katanya.
Anis Matta menilai ada pelajaran yang bisa diambil dari kisah tersebut. Dan oleh barat, telah diangkat dalam sebuah film yang berjudul ‘David and Goliath’.
“Dari perlawanan Nabi Daud melawan Jalut ini, saya selalu mendapatkan pelajaran. Kelemahan kita adalah kekuatan kita, dan kekuatan musuh adalah kelemahannya,” ujar Anis Matta.
Artinya, dalam memandang krisis ini, kita harus fokus pada peluang yang tersedia. Bukan sebaliknya, selalu memandang keterbatasan, sehingga menurunkan performance yang tinggi dalam bekerja.
“Pesannya jelas, yaitu; KEBANGKITAN. Kita harus bangkit. Krisis itu seperti awan yang gelap, mungkin dia bisa menurunkan hujan atau badai. Dan mereka yang tetap bekerja dalam situasi krisis, akan mendapatkan keuntungan besar jika krisis reda,” ujarnya.
Karena itu, Anis Matta yakin, elektablitas dan popularitas Partai Gelora akan terus mengalami peningkatan menjelang Pemilu 2024 mendatang.
Jika saat ini elektablitas Partai Gelora sudah pada angka 1.5 persen, maka sebelum Pemilu 2024, target elektabilitas 4 persen dan lolos Parliamentary Threshold akan tercapai.
“Insya Allah Partai Gelora akan siap menghadapi Pemilu 2024,” pungkasnya.