Militansi dalam partai politik memang dibutuhkan, namun jika diarahkan kepada arah yang salah justru bisa berakibat fatal.
Militansi adalah daya ungkit yang mengarah kepada daya kerja agar mencapai hasil yang maksimal. Tapi definisi sederhana ini jangan sampai salah ditafsirkan.
Partai Gelora memiliki Militansi yang kuat, memiliki kader kader dan para pengurus yang punya daya tahan luar biasa. Tapi militansi di partai Gelora jangan disamakan dengan Militansi di partai partai lain.
Partai Gelora saat ini memiliki banyak kader dan para pengurus juga simpatisan yang soal militansi nya tidak perlu diragukan. Justru karena potensi nya cukup besar sehingga kita butuh mengatur ulang definisi militansi di partai baru ini.
Partai Gelora bukan partai aliran kiri atau aliran kanan, sehingga jika ada yang ingin mengarahkan partai ini menuju salah satu kutub ekstrem ini adalah keliru.
Militansi di partai Gelora kita arahkan menuju peningkatan kerja kerja dan melipatgandakan karya karya dalam bingkai nasionalisme yang sebenar benarnya.
Militansi di partai Gelora kita arahkan agar menjadi energi besar yang bisa membuat partai ini meraih sebesar besarnya kekuasaan untuk menjadi instrumen kita dalam mengubah bangsa ini lebih baik lagi kedepannya.
Militansi yang kita ajarkan kepada semua stakeholder Partai Gelora bukanlah sikap heroik tanpa data, nyaring tapi kosong, kelihatan besar tapi rapuh, megalomania tapi sejatinya keropos.
Militansi di partai Gelora kita arahkan untuk menjadi bara api bagi semua kader dan semua stakeholder partai dalam kerja kerja besar untuk berkolaborasi dengan semua pihak untuk menemukan konsensus agar sama sama baik sebagai penerus estafet kepemimpinan nasional kelak.
Militansi di partai Gelora tidak untuk menyerang orang yang berbeda pandangan, tidak untuk menyerang partai lain, tidak untuk membahas isu isu sara, tidak untuk menjadi trigger pembelahan bangsa, tidak untuk saling bersaing dengan cara cara licik atas nama fanatisme Mazhab dan pemikiran. Tidak untuk semua itu.
Militansi di partai Gelora kita arahkan untuk persatuan, persamaan, sikap berani mengaku salah, sikap berani berkata benar, sikap menghormati demokrasi secara total, sikap berani mengakui orang lain jika orang lain lebih baik dari kita dalam berkontribusi kepada negara.
Militansi di partai Gelora bukan diarahkan untuk merasa menjadi paling baik, Bukan untuk mengatakan bahwa entitas kita paling bersih, paling hebat, paling suci dst.
Tapi untuk saling support sesama kader, saling support sesama pengurus, saling support sesama partai, saling menghormati sesama entitas politik lain apapun warna dan perbedaan pandangan mereka diluar sana.
Militansi di partai Gelora diarahkan agar semua kader partai bisa duduk sama rendah dengan semua pihak. Termasuk dengan rakyat di level paling bawah sekalipun.
Militansi di partai Gelora tidak untuk memperlebar perbedaan pendapat soal soal agama, nasionalisme, bukan untuk mempertajam perdebatan soal soal ideologi yang tidak relevan dan tidak untuk diskusi diskusi tema tema kecil yang tidak berpengaruh terhadap kemajuan bangsa kita.
Militansi di partai Gelora diarahkan agar semua kader partai memiliki semangat membangun bersama. Memiliki pemahaman bahwa roda bangsa ini berputar dan setiap kader partai harus mampu melihat masa depan bangsa yang jauh kedepan.
Militansi di partai Gelora tidak diarahkan agar kader partai ini menjadi ekslusif sendirian, menjadi entitas yang merasa asing dengan demokrasi dan setengah setengah melebur dengan Indonesia. Itu sejatinya adalah militansi yang menyesatkan.
Kita tidak punya masalah apapun dengan Indonesia, karena ini adalah tanah air kita bersama. Kita haruslah memiliki kecintaan yang begitu besar terhadap negara ini agar kita punya energi besar dalam bekerja memajukan nya apapun perbedaan yang ada diantara anak anak bangsa.
Sekali lagi, militansi di partai Gelora bertujuan untuk membentuk kader dan semua stakeholder partai agar terdepan dalam menjadi agen agen moderasi, agen agen modernisasi, agen agen perekat bangsa yang memiliki jiwa dan mental yang sehat.
Tujuan paling besar dari sikap militansi di partai Gelora adalah mengikis semua paham paham ekstrem dan radikal dalam bernegara dan berbangsa. Tidak terombang ambing oleh isu dan narasi kaum kanan atau kiri. Dst.
Tujuan terbesar kita dalam bingkai militansi dalam berpartai adalah menjadi contoh baru bagi generasi setelahnya sebagai ikon yang moderat, modern, bisa berkolaborasi, berkomunikasi, bernegosiasi,dan beradaptasi dengan semua kalangan lain.
Yang dengan itu semua, kita akan tetap menjadi entitas yang berbeda serta tetap bisa menjadi orisinil dalam peta jalan arah baru politik kita.
Tengku Zulkifli Usman.
(Pengurus Harian Dewan Pimpinan Nasional Partai Gelora Indonesia)